Tak banyak orang yang sukses saat memutuskan untuk menjalankan bisnis sendiri. Pengusaha yang tak beruntung, justru merugi. Pengusaha muda terkaya ke-27 di Indonesia Sandiaga Uno menjelaskan dua kesalahan paling berbahaya yang sering menjerumuskan pengusaha.
Mencampur adukkan keuangan
Pengusaha pemula kerap kebingungan memisahkan keuangan pribadinya dari keuangan perusahaan. "Ini uang saya atau uang perusahaan?" kata Sandiaga mencontohkan.
Sandiaga mengakui bahwa uang memang sangat mudah bermigrasi dan tercampur. Untuk menghindari hal ini harus ada pemisahan yang sangat detil antara keuangan pribadi dan perusahaan.
Pengusaha harus lebih menghargai bisnis yang dibangunnya. Kesalahan yang sering terjadi adalah penggunaan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi. Pembukuan harus dilakukan dengan tertib untuk menghindari risiko tersebut. Sekecil apapun usaha yang dijalankan, pembukuan harus tetap ada.
Berlagak bos
"Begitu berpikir sebagai enterpreneur, orang sering menganggap dirinya bos," kata Sandiaga. Anggapan itu justru diwujudkan dalam tindakan santai, tak profesional dan menyerahkan segala urusan kepada bawahan.
Sedikit kesuksesan dapat membuat wirausahawan menjadi besar kepala. Padahal dalam bisnis akan selalu ada banyak cobaan yang menuntut kehati-hatian dan perhatian ekstra. "Wirausaha tapi datang ke kantor jam 11, tak punya komitmen untuk bekerja keras. Itu kesalahan umum yang biasanya dilakukan pemula," kata Sandiaga.
Padahal, pengusaha harus selalu bekerja keras dan tak lengah. Sandiaga yang menurut majalah Forbes memiliki kekayaan USD 795 juta ini menegaskan bahwa dirinya masih terus bekerja keras. "Saya selalu bangun pagi dengan semangat yang sama seperti 10 tahun lalu saat memulai usaha ini," kata dia.
http://id.berita.yahoo.com/dua-kesalahan-pengusaha.html
Mencampur adukkan keuangan
Pengusaha pemula kerap kebingungan memisahkan keuangan pribadinya dari keuangan perusahaan. "Ini uang saya atau uang perusahaan?" kata Sandiaga mencontohkan.
Sandiaga mengakui bahwa uang memang sangat mudah bermigrasi dan tercampur. Untuk menghindari hal ini harus ada pemisahan yang sangat detil antara keuangan pribadi dan perusahaan.
Pengusaha harus lebih menghargai bisnis yang dibangunnya. Kesalahan yang sering terjadi adalah penggunaan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi. Pembukuan harus dilakukan dengan tertib untuk menghindari risiko tersebut. Sekecil apapun usaha yang dijalankan, pembukuan harus tetap ada.
Berlagak bos
"Begitu berpikir sebagai enterpreneur, orang sering menganggap dirinya bos," kata Sandiaga. Anggapan itu justru diwujudkan dalam tindakan santai, tak profesional dan menyerahkan segala urusan kepada bawahan.
Sedikit kesuksesan dapat membuat wirausahawan menjadi besar kepala. Padahal dalam bisnis akan selalu ada banyak cobaan yang menuntut kehati-hatian dan perhatian ekstra. "Wirausaha tapi datang ke kantor jam 11, tak punya komitmen untuk bekerja keras. Itu kesalahan umum yang biasanya dilakukan pemula," kata Sandiaga.
Padahal, pengusaha harus selalu bekerja keras dan tak lengah. Sandiaga yang menurut majalah Forbes memiliki kekayaan USD 795 juta ini menegaskan bahwa dirinya masih terus bekerja keras. "Saya selalu bangun pagi dengan semangat yang sama seperti 10 tahun lalu saat memulai usaha ini," kata dia.
http://id.berita.yahoo.com/dua-kesalahan-pengusaha.html