Anggota dari genus Drakaea dicirikan oleh insectival labellum (bagian khusus pada anggrek untuk menarik perhatian serangga) yang menempel pada batang, berengsel sempit di tengahnya, tetapi kokoh. engselnya hanya dapat bergerak ke belakang, yang mana terdapat serbuk sari untuk dibawa ke stigma.
Hammer Orchid telah menetapkan metode penyerbukan mereka yang HANYA diserbuki oleh tawon thynnid. Itu karena labellum bunga ini telah berkembang menyerupai perut seekor tawon thynnid betina.
Sang tawon jantan yang sedang terbang di sekitar anggrek sangat terpikat oleh pheromone yang diproduksi bunga lalu mendarat di atasnya, membuat batang bereaksi bergerak mundur (gerakan berulang-ulang sehingga menyerupai gerakan palu). yang lalu membawa tawon jantan ke paket serbuk sari lengket. tawon jantan yang sadar telah tertipu lalu akan menjadi bosan mencoba dan terbang.
Agar hammer orchid berhasil diserbuki, tawon jantan harus tertipu oleh individu anggrek lain, ia akan melalui prosedur yang sama. tapi kali ini serbuk sari disimpan dalam stigma, dan tentu setelahnya tanaman telah sukses diserbuki oleh sang tawon.
Bentuk simbiosis ini tidak mutualistik, tawon tidak mendapatkan apa-apa sebagai imbalan karena telah menyerbuki hammer orchid. metode ini tidak selalu berhasil untuk penyerbukan tanaman karena tawon jantan tidak selalu turun untuk itu. mungkin inilah salah satu sebab kenapa anggrek ini terancam punah. alasan lainnya adalah karena tekanan seperti spesies invasif dan panen ilegal oleh manusia.
source: http://www.bloggerkolaka.co.cc/2010/07/penyerbukan-anggrek-langka-yang.html