Seorang sinematografer Colin Rich mengirim dua kamera digital yang  dia beli di  eBay seharga $45 ke atmosfir dengan menggunakan balon cuaca  yang  diluncurkan dari Oxnard, California.
 
Pria berumur 27 tahun ini  memprogram kamera untuk mengambil gambar  dan video setiap tiga menit.  Rich merupakan salah satu dari sejumlah  para penggemar yang suka  memotret bumi.
 
Tadinya ini hanya mungkin dengan satelit teknologi tinggi  yang  mahal. Biaya keseluruhan misi yang Rich namakan Pacific Star II  tidak  sampai $300 (sekitar Rp 2,7 juta dengan kurs 9120). 
 

 
  
  
Foto pada ketinggian: 1000 kaki (304,8 meter): 
 

 
  
Rich  membangun peralatannya dengan menggunakan dua kamera digital  Canon  Powershot yang dibungkus dengan styrofoam dan plester agar  menjaga  kamera tetap hangat dari suhu -60 derajat Fahrenheit (-51  derajat  celsius), sebuah balon cuaca, sebuah parasut dan sebuah pelacak  satelit  GPS SPOT, sebuah pelacak GPS murah yang membaca data dari  satelit yang  mengelilingi bumi.
 
  
Dia juga menggunakan sebuah GPS Lassen IQ - sebuah  perangkat yang  memberikan data ketinggian yang akurat berdasarkan  triangulasi, proses  untuk menentukan lokasi berdasarkan jaraknya ke  titik geografis  lainnya. 
 
  
Foto pada ketinggian: 10.000 kaki (3.048 km): 
 

 
  
Rich  memonitor kondisi cuaca dan melakukan banyak perhitungan  selama  berminggu-minggu sebelum peluncuran untuk memastikan kamera ini  tidak  menyimpang sejauh ratusan kilometer.
 
  
Foto pada ketinggian 15.000 kaki (4,572 km): 
 

 
  
Setelah  persiapan yang matang dengan motif yang jelas: "Aku mau  mengambil  gambar pada ketinggian yang lebih tinggi daripada yang pernah  aku lihat  sebelumnya," Sementara sebagian besar balon meledak saat  mencapai  ketinggian 90.000 kaki (27,432 km) dan 110.000 kaki (33,528  km) di udara  dikarenakan tekanan, dia mau mencapai ketinggian lebih  tinggi lagi. 
 
 
 
Foto pada ketinggian 60.000 kaki (18,288 km): 
 

 
  
Ada  banyak grup di AS yang sudah melakukan ini pada akhir tahun  1980an,  menurut Rick Von Glahn, pendiri Edge of Space Sciences (EOSS),  sebuah  organisasi nirlaba yang bermarkas di Denver, Colorado yang  mempromosikan  sains dan pendidikan lewat balon di ketinggian. "Ini  bukanlah tren  baru, tapi tren ini sedang berkembang."
 
Tren  ini mendapat perhatian khalayak ramai pada September 2009 saat dua   mahasiswa MIT meluncurkan sebuah kamera digital yang dikaitkan dengan   sebuah balon helium yang melayang sampai ketinggian 93.000 kaki  (28,3464  km) di udara untuk mengambil gambar-gambar bumi yang  mengesankan.
 
  
Ini  pertama kalinya ekperimen semacam ini berhasil dilakukan  dengan bujet  yang sangat kecil ($150=Rp 1,36 juta dengan kurs $1=9120).
 
 
 
Foto pada ketinggian 19 mil (30,57 km): 
 

 
  
  
Foto pada ketinggian 23 mil (37 km): 
 
 
source: http://apakabardunia.com/post/teknologi/beginilah-cara-unik-dan-murah-memotret-bumi-dari-ruang-angkasa