Salah satu objek wisata yang sangat menarik minat ribuan pengunjung  baik lokal maupun mancanegara adalah permainan MERIAM KARBIT yang  diadakan setiap tahun di tepian sungai Kapuas yang bertepatan dengan  Hari Raya Idul Fitri dan terdapat ratusan meriam karbit sepanjang Sungai  Kapuas..

Sejarah
Permainan MERIAM KARBIT merupakan suatu tradisi dan budaya masyarakat  tepian sungai Kapuas secara turun-menurun yang dimainkan oleh anak-anak  dan orang dewasa. Tradisi MERIAM KARBIT ini terkait dengan sejarah  berdirinya Kota Pontianak. Pada abad 17 Sultan Syarif Abdurrahman  Alkadrie akan membuka kota Pontianak, Syahdan mendapat gangguan dari  Kuntilanak. Sultan lalu menembakkan meriam dari kapalnya untuk mengusir  Kuntilanak tersebut. Dan nama kuntilanak inilah yang kemudian dipakai  menamai Kota Pontianak.
Melalui teknologi informasi yang semakin maju dan dukungan media  informasi cetak maupun elektronik membuat permainan ini dikenal luas  hingga saat ini, antusias masyarakat membuat permainan ini  ditunggu-tunggu oleh ribuan pasang mata setiap tahunnya. 

Beberapa tahun terakhir, permainan MERIAM KARBIT mencapai puncak  kesuksesannya dengan meraih REKOR MURI melalui Parade yang diikuti 150  Meriam Karbit milik 31 Kelompok masyarakat sepanjang sungai Kapuas  dengan tema meriam terbanyak dan terbesar di sepanjang sungai Kapuas  tepatnya.


