warga Jalan Garuda Gang Tinjau No 72, Kelurahan Komet, Banjarbaru ini khawatir mendapat malapetaka kalau jenglot tersebut dimusnahkan. Pasalnya, dirinya yang pertama menemukan jenglot itu.
Menurut Haris, saat pertama kali ditemukan kondisi badan dari jenglot terlihat begitu gemuk. "Aneh bila melihat dari foto yang diperbesar ini, kenapa bagian badan khususnya dada jenglot itu kini begitu kurus kering hingga terlihat seakan bertulang dada," katanya saat melihat foto terbaru jenglot yang ditunjukan Metro Banjar, Minggu (19/9/2010).
Membandingkan foto saat ditemukan dengan foto jenglot setelah berada di Polres. Dirinya membenarkan dan kemungkinannya kondisi jenglot tengah kelaparan. "Untuk itu, jangan sampai dimusnahkan, jika itu memang benar asli bisa membawa petaka. Terlebih saya penemu pertama kali," katanya.
Terkait hal tersebut, Haris bersama sang ayah, Tangke Bone akan datang ke Polres, besok Senin (20/9/2010). Untuk melihat kondisi makhluk berukuran kurang lebih 17 cm tersebut. "Setelah melihat dan memastikan, mudahan bisa untuk dimiliki ayah saya. Daripada dimusnahkan," katanya.
Kapolres Kota Banjarbaru, AKBP Aby Nursetyanto mengatakan terkait jenglot tersebut masih berada di Polres. "Karena tidak ada kaitannya dengan pidana, mungkin sementara waktu kita amankan saja," katanya.
Bagaiamana terkait keinginan Haris sebagai penemu dan Ayahnya untuk memiliki jenglot tersebut, Aby mengatakan akan melihat terlebih dahulu apa motifnya. "Kita lihat dulu apa motif dan kepentinganya, asal tidak meresahkan masyarakat," pungkasnya.
Menurut Haris, saat pertama kali ditemukan kondisi badan dari jenglot terlihat begitu gemuk. "Aneh bila melihat dari foto yang diperbesar ini, kenapa bagian badan khususnya dada jenglot itu kini begitu kurus kering hingga terlihat seakan bertulang dada," katanya saat melihat foto terbaru jenglot yang ditunjukan Metro Banjar, Minggu (19/9/2010).
Membandingkan foto saat ditemukan dengan foto jenglot setelah berada di Polres. Dirinya membenarkan dan kemungkinannya kondisi jenglot tengah kelaparan. "Untuk itu, jangan sampai dimusnahkan, jika itu memang benar asli bisa membawa petaka. Terlebih saya penemu pertama kali," katanya.
Terkait hal tersebut, Haris bersama sang ayah, Tangke Bone akan datang ke Polres, besok Senin (20/9/2010). Untuk melihat kondisi makhluk berukuran kurang lebih 17 cm tersebut. "Setelah melihat dan memastikan, mudahan bisa untuk dimiliki ayah saya. Daripada dimusnahkan," katanya.
Kapolres Kota Banjarbaru, AKBP Aby Nursetyanto mengatakan terkait jenglot tersebut masih berada di Polres. "Karena tidak ada kaitannya dengan pidana, mungkin sementara waktu kita amankan saja," katanya.
Bagaiamana terkait keinginan Haris sebagai penemu dan Ayahnya untuk memiliki jenglot tersebut, Aby mengatakan akan melihat terlebih dahulu apa motifnya. "Kita lihat dulu apa motif dan kepentinganya, asal tidak meresahkan masyarakat," pungkasnya.
source:http://www.tribunnews.com/2010/09/19/jenglot-banjarbaru-lagi-kelaparan