Popular Post

Pertumbuhan Industri Jakarta Terpesat di Dunia

JAKARTA - Permintaan investor akan kawasan industri terus meningkat di pasar global. Hal itu memicu meningkatnya harga sewa, seiring semakin terbatasnya lahan kawasan industri yang siap pakai.

Menurut konsultan properti, Cushman & Wakefield, Jakarta tercatat mengalami pertumbuhan kawasan industri terpesat di dunia dibandingkan kota negara-negara lain di Eropa maupun di Asia. "Kawasan industri di Jakarta tumbuh sekitar 21,76 persen di tahun lalu (2010) dari tahun sebelumnya," ujar Wira Agus, Associate Director PT Cushman & Wakefield Indonesia di Jakarta, Kamis (10/3).

Sedangkan kota negara lain, Wira menambahkan, seperti Beijing, Frankfurt, Singapura, Shanghai, Porto, New Delhi, Guayaquil, Bangalore, dan Gothenburg, masing-masing meningkat antara 10,71 persen hingga 17,55 persen.

Ia mengakui, meningkatnya permintaan investor asing, terbatasnya lahan kawasan industri berkualitas siap pakai, dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat memicu terjadinya pertumbuhan harga sewa yang ekstrem di 2010. Sementara itu, menurut publikasi “Industrial Space Across the World 2011”, yang diterbitkan konsultan properti Cushman & Wakefield, harga sewa properti di kawasan industri di Asia tahun lalu melonjak hingga di atas lima persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut sangat kontras dibandingkan dengan Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah yang mengalami penurunan tingkat hunian yang buruk.

Menurut konsultan properti itu, mengutip publikasi hasil monitor harga sewa dan biaya total hunian di kawasan industri di 53 negara, tercatat Jakarta, Beijing dan Singapura memiliki prestasi yang sangat kuat di tahun 2010.

Cushman & Wakefield menambahkan, di peringkat lokasi kawasan industri termahal di dunia, Singapura melonjak dari peringkat 19 ke peringkat 4 dengan peningkatan harga sewa sebesar 14,9 persen. Sedangkan harga sewa di Jakarta melonjak sebesar 21,7 persen dan di Beijing sebesar 17,5 persen.

Sementara itu, London Heathrow tetap pada poisisi teratas selama 10 tahun terakhir ini dengan biaya total hunian sebesar 235 euro per meter persegi (m2) per tahun. Sedangkan Tokyo masih di posisi kedua (183 euro per m2 per tahun) dan Jenewa (164 euro per m2 per tahun) naik keperingkat tiga dari peringkat empat di tahun sebelumnya.

Barrie David dari Cushman & Wakefield Research Group mengatakan, data itu mengonfirmasi dari stabilnya posisi pasar Asia yang selalu berada di peringkat atas. Tokyo dan Hongkong secara konstan termasuk sebagai lokasi kawasan industri termahal di dunia, dan tujuh dari sepuluh lokasi dengan pertumbuhan tercepat ada di Asia.

Sebelumnya Cuhsman and Wakefield juga menyebutkan, sektor properti industri Indonesia mengalami peningkatan permintaan sepanjang 2010, namun permintaan yang cukup tinggi itu tidak diimbangi dengan pasokan lahan atau tanah industri.

Permintaan bersih lahan industri siap bangun lebih dari 130 hektare (ha) pada kuartal IV-2010. Angka ini meningkat 16 persen dibanding permintaan kuartal sebelumnya. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, permintaan bersih kuartal terakhir 2010 tersebut meningkat 3,5 kali dibanding kuartal sama 2009. Adapun tingkat penjualan kumulatif kuartal IV-2010 untuk lahan industri meningkat dari 69,7 persen pada kuartal III-2010 menjadi 71,1 persen.

Managing Director Cushman and Wakefield, David Cheadle mengatakan, permintaan lahan industri tersebut lebih banyak untuk bangunan pabrik dan gudang, baik disewakan maupaun dijual. "Space pasokan untuk sektor ini terbatas sekali. Padahal, ini berkaitan erat dengan foreign direct investment (investasi langsung asing)," kata dia di Jakarta.

Tingginya permintaan juga didorong oleh keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 yang menetapkan bahwa setiap industri baru harus berlokasi di dalam kawasan industri. Kebijakan itu sebagai upaya untuk mengambil bagian dalam penyerapan tanah bagi kegiatan industri.

Kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta merupakan lokasi favorit yang menyerap lebih dari 90 persen penjualan tanah industri tahun lalu. Permintaan berasal dari pelaku industri asing dan lokal. Bahkan, Cushman juga baru saja memfasilitasi penyediaan tanah untuk pembangunan pabrik senilai 100 juta dollar AS pekan lalu. "Perusahaan ini sudah ada di Indonesia selama 17 tahun dan bergerak di bidang makanan," kata David.

Sebelumnya, di awal tahun ini, Hankook Tires, perusahaan ban asal Korea juga membeli tanah di kawasan industri Bekasi. Hankook akan menanamkan dana sebesar 353 juta dollar AS guna membangun pabrik ban di Bekasi, Jawa Barat.

Pabrik Hankook Indonesia ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Pabrik ini akan menjadikan Hankook sebagai perusahaan ban kelima terbesar di dunia.

Akhir tahun lalu, Nestle juga menambah investasinya senilai 100 juta dollar AS (Rp900 miliar) guna membangun pabrik baru di Jawa Barat. Pabrik itu direncanakan untuk memproduksi minuman coklat malt Milo dan bubur bayi Cerelac. Pabrik tersebut masuk dalam sepuluh terbesar dunia untuk kapasitas produksi.

Sementara itu, Colliers International, perusahaan konsultan properti, memperkirakan tingginya permintaan kawasan industri menyebabkan pengelola kawasan itu akan memperluas wilayahnya tahun ini.

Namun, hingga saat ini, kawasan industri secara keseluruhan tidak memiliki tambahan lahan baru, yakni total industri tanah untuk enam wilayah/kota (Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang, Tangerang, dan Serang) tetap seluas 8.662 ha.

Cushman and Wakefield memperkirakan pasokan tanah industri baru pada kuartal I-2011 akan berada di kota Bogor. Meski demikian, tambahan pasokan lahan itu hanya seluas tujuh hektare. Akibat keterbatasan pasokan dan permintaan yang tinggi, harga penawaran tanah industri terus mengalami kenaikan. Perkirakan harga jual rata-rata tanah industri dalam rupiah naik menjadi Rp 720 ribu per meter persegi, sedangkan dalam dolar AS, harga jual naik menjadi 80,2 dollar AS per meter persegi.viv

KOTA DENGAN PERTUMBUHAN KAWASAN INDUSTRI TERCEPAT DIDUNIA

1. Jakarta, Indonesia 21,76 persen
2. Beijing, China 17,55 persen
3. Frankfurt, Jerman 15,83 persen
4. Singapura 14,97 persen
5. Shanghai, China 14,54 persen
6. Porto, Portugal 14,29 persen
7. New Delhi-Gurgaon, India 14,29 persen
8. Guayaquil, Ekuador 13 persen
9. Bangalore-Bommasandra, India 11,11 persen
10.Gothenburg, Swedia 10,71 persen

HARGA SEWA LOKASI KAWASAN INDUSTRI TERMAHAL DI DUNIA

1. London, Inggris 235,43 euro (sekitar Rp 2.825.160) per m2
2. Tokyo, Jepang 183,49 euro (sekitar Rp 2.201.880) per m2
3. Jenewa, Swiss 163,93 euro (sekitar Rp 1.967.160) per m2
4. Singapura 157,08 euro (sekitar Rp 1.884.960) per m2
5. Sydney, Australia 145,17 euro (sekitar Rp 1.742.040) per m2
6. Hong Kong 133,15 euro (sekitar Rp 1.597.800) per m2
7. Helsinki, Finlandia 130,20 euro (sekitar Rp 1.562.400) per m2
8. Oslo, Norwegia 123,58 euro (sekitar Rp 1.482.460) per m2
9. Paris, Prancis 123 euro (sekitar Rp 1.476.000) per m2
10. Abu Dhabi, Uni Emirat Arab 121,76 euro (sekitar Rp 1.461.120) per m2

SUMBER